Politik Pencitraan = Pembodohan??!!

Alangkah mulianya jika sesorang calon pemimpin memiliki citra positif, bermoral baik, memiliki karya, kreatif dan inovatif. Namanya akan harum, dibanggakan keluarga, masyarakat, bahkan negara. Semua mengalir murni apa adanya tanpa tambahan “lipstik” buatan sendiri atau dibuat oleh tangan-tangan yang ingin mendapatkan kompensasi.
Manusia cerdas sejati itulah adalah manusia yang objektif, melihat suatu persoalan secara proporsional dalam timbangan keadilan, tidak mengurangi dan tidak melebih-lebihkan serta jauh dari fanatisme, dan penyakit iri dengki. Tuhan memberikan kelebihan kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa seorangpun bisa menggugatnya.

Membenci potensi seseorang dan berusaha untuk memupuskannya, itu adalah bentuk upaya mengkudeta hak Tuhan. Sebagai makhlukNya kita hanya bisa menyikapi potensi orang lain secara objektif, tidak melebih-lebihkan sehingga memujany abak seorang nabi.
Efek negatif memuji seseorang secara berlebihan akan membuat ia besar kepala dan akan menjelma menjadi seorang Fir’aun. Kalau sudah begini bisa repot urusan. Ia tak bisa dikritik dan dengan angkuh akan membangun Tirani. Sebaliknya, jika seseorang memiliki kesalahan dan kesalahannya itu minim, jangan dilebihkan-lebihkan sehingga membencinya laksana ia Iblis.
Berjuta-juta kebaikan dimilikinya akan terkubur oleh mulut-mulut kotor pendengki. Dalam kehidupan sehari-hari inilah yang banyak terjadi, tak terkecuali dibidang politik. Banyak pembual-pembual yang ingin membangun citra dirinya atau diri seseorang dengan beraneka-ragam propaganda, akhirnya rakyat menjadi korban, mereka dibodohi dengan citra yang sengaja dibangun.
Tragisnya lagi, rakyat tidak bisa membedakan mana orang baik mana orang jahat, mana pahlawan mana pecundang, mana pemimpin berkualitas mana pemimpin bodong, dan mana antek kolonialis sejati mana sosok nasionalis sejati. Memang tipis bedanya, antara pencitraan dan pembodohan. Semoga kita semua dapat membedakan dengan baik dan dapat memilih pemimpin berkualitas yang layak dan tepat untuk SULTRA yang lebih baik di masa datang.