top of page

PEMILIHAN KEPALA DAERAH: Impian dan Harapan Masyarakat untuk Kemajuan Daerah Dan Kesejahteraan Rakya


Momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak jilid III yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2018. Momentum ini adalah saatnya rakyat Indonesia menikmati kebebasan hak dalam mewujudkan cita-citanya. Walaupun kebebasan rakyat hanya terjadi dalam memilih pemimpin, tetapi yang paling penting, disaat rakyat punyak kebebasan maka itu adalah momentum mewujudkan mimpi-mimpi dan harapan semaksimal mungkin dengan memilih pemimpin-pemimpin ideal, visioner yang mampu mewujudkan cita-cita bangsa, kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan.


26 Juni 2018 merupakan momentum yang didengung-dengungkan sebagai salah satu pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia. Berbagai jargon dari setiap kontestan calon Kepala Daerah akan mewarnai masa-masa kampanye hingga pencoblosan nantinya. Fenomena yang terjadi saat kampanye adalah berbagai upaya dilakukan oleh para bakal calon kepala daerah untuk mendapatkan tampuk pimpinan, baik itu secara konstitusional ataupun inkonstitusional, rasional ataupun irasional, bahkan yang menjurus pada tindak pidana penyalahgunaan jabatan dan tindak pidana korupsi.


Proses Pilkada serentak Jilid III 2018 sudah mulai menggeliat di berbagai daerah di Indonesia mulai penjajakan sampai sosialisasi balon kontestan, berbagai potensi yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas di daerah-daerah yang mengikuti pilkada serentak 2018, yang harus diantisipasi agar tidak sampai terjadi.


Harapan Untuk Daerah


Tujuan Pilkada adalah mewujudkan pemerintahan daerah lebih baik. Pilkada merupakan evaluasi rakyat secara langsung terhadap pemimpin. Pemimpin (incumbent) yang berhasil akan dipertahankan. Sebaliknya, jika tidak sesuai harapan maka ditumbangkan dan memilih pemimpin baru untuk harapan lebih baik. Dan telah banyak Gubernur Bupati/Walikota yang bekerja jauh dari harapan rakyat.


Ditengah kekecewaan rakyat terhadap pemimpin yang ingkar janji (tidak sesuai yang diharapkan), harapan lebih baik dari rakyat tetap tinggi dan terus mengalir. Harapan adalah sebuah impian yang tidak akan pernah pupus selagi keingin dan kebutuhan masih ada. Harapan akan terus berlanjut untuk lebih baik dan semakin baik, seiring dengan dinamika kehidupan. Ditengah tingginya sebuah harapan dan menipisnya kepercayaan, masih ada peluang besar untuk para pemimpin-pemimpin terpilih untuk bisa mewujudkan harapan yang lebih baik.


Harapan rakyat dapat diformulasikan oleh Gubernur Bupati/Walikota Terpilih untuk meningkatkan daya tawar dan kepercayaan rakyat. Masyarakat mengharapkan pemimpin mampu mewujudkan setidaknya dua aspek penting, kesejahteraan dan keadilan.

Strategi Politik Calon Kepala Daerah yang telah mampu menggairahkan Rakyat dengan merumuskan agenda-agenda kampanye yang bernilai kejehteraan dan keadilan harus segera diwujudkan.


Rumus itu harus berinovasi dengan pola yang berbeda dan menyentuh keinginan/kebutuhan Rakyat, dari kelompok yang memilih maupun kelompok yang tidak memilihnya. Calon Pemimpin yang akan maju bertarung pada pilkada serentak 2018 harus mampu menunjukkan dan menyakinkan bahwa Rakyat tidak akan diberikan janji dan harapan palsu, tetapi harapan yang akan diwujudkan dan dibuktikan sesaat setelah Dilantik.


Kini Saatnya semuanya berlomba bagaimana meyakinkan rakyat bahwa mereka (balon kepala daerah) bisa di harapkan lebih baik lagi dari sekedar mewujudkan janji-janji tersebut. Semoga dalam Lima Tahun ke depan rakyat tidak dibuat sadar bahwa mereka telah diberikan janji-janji palsu saat kampanye Pilkada.


Mari bersama dan bersatu .., sukseskan Pemilukada serentak 2018, khususnya PILGUB SULTRA 2018. Menjadi pemilih cerdas, memilih pemimpin berkualitas untuk Sultra yang lebih maju dan berkembang.

bottom of page