Gaya Kepemimpinan Kepala Daerah: Mempengaruhi Semangat kerja Aparatur Pemerintah dan Kepuasan Masyar
Kepemimpinan adalah seuatu proses dimana seseorang memimpin, membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran perasaan atau tingkah laku orang lain. Kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpincdan yang dipimpin.
Kepemimpinan muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksai otomatis diantara pemimpin, individu-individu yang dipimpin, lingkungan dan masyarakatnya.
Kepemimpinan kepaLA daerah bisa berfungsi atas dasar kekuasaan pemimpin untuk mengajak, mempengaruhi dan menggerakan orang-orang guna melakukan sesuatu, demi pencapaian tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Walter Nord pengertian kekuasaan itu merupakan suatu kemampuan mempengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya (Miftah Thoha, 1995).
Kepemimpinan merupakan unsur penting di dalam sebuah organisasi, sebab tanpa adanya kepemimpinan dari seorang pemimpin maka suatu organisasi tersebut akan mengalami kemunduran. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin atau sering disebut dengan gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya itu dipengaruhi oleh sifat pemimpin itu sendiri. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang baik akan menciptakan motivasi yang tinggi di dalam diri setiap bawahan, sehingga dengan motivasi tersebut akan timbul semangat kerja yang dapat meningkatkan kinerja dari bawahan dan masyarakat yang di pimpinnya.
Sebaliknya, jika kurang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan pegawai, akan menyebabkan tingkat kinerja pegawai rendah. Demikian halnya dengan kurangnya motivasi pegawai seperti tidak disiplin masuk kerja, malas-malasan dalam bekerja akan menyebabkan kinerja pegawai rendah.
Kepemimpinan mempunyai beberapa asas-asas adalah sebagai berikut :
Kemanusian, mengutamakan sifat-sifat kemanusian, yaitu pembimbingan manusia oleh manusia untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu demi tujuan-tujuan human
Efisiensi, efisiensi teknis maupun social, berkaitan dengan terbatasnya sumber-sumber materi dan jumlah manusia adanya prinsip penghematan adanya nilai-nilai ekonomis serta asas-asas manajemen modern.
Kesejahteraan dan kebahagian yang merata, menuju pada taraf kehidupan yang lebih tinggi.
Adapun 4 gaya kepemimpinan dasar, yaitu:
1. Kekompakan tinggi dan kerja rendah
Gaya kepemimpinan ini berusaha menjaga hubungan baik,keakraban dan kekompakan kelompok,tetapi kurang memperhatikan unsur tercapainya unsure tujuan kelompok atau penyelesaian tugas bersama.
Gaya kepemimpinan baik juga buat kelompok yang di waktu lampau kurang mempengaruhi pribadi para anggotanya dan terlalu sibuk dengan urusan menyelesaikan masalah atau situasi yang menekan, demi tercapainya tujuan bersama.
2.Kerja tinggi dan kekompakan rendah.
Gaya kepemimpinan yang menekankan penyelesaian tugas dan pencapaian tujuan kelompok. Gaya kepemimpinan ini menampilkan gaya kepemimpinan yang directif. Gaya kepemimpin ini tepat digunakan dalam persaingan dagang yang ketat serta dalam militer.
3.Kerja tinggi dan kekompakan tinggi.
Gaya kepemimpin yang mengutamakan kerja dan kekompakan tinggi baik digunakan dalam pembentukan kelompok. Pemimpin perlu menjadi model untuk kelompok dengan menunjukkan perilaku yang membuat kelompok efektif dan puas.
Tujuan yang sebaiknya dicapai adalah membantu kelompok menjadi kelompok yang matang, yang mampu menjalankan kedua tugas kepemimpinan diatas. Gaya kepemimpin ini menjadi tidak cocok dipakai jika tugas dan kekompakan kelompok telah diselesaikan anggota kelompok dengan baik.
4.Kerja rendah dan kekompakan rendah.
Gaya kepemimpinan yang kurang menekankan penyelesaian tugas dan kekompakan kelompok cocok buat kelompok yang telah jelas sasaran dan tujuannya. Gaya kepemimpinan ini merupakan gaya kepemimpinan yang menggairahkan untuk kelompok yang sudah jadi. Gaya kepemimpina ini tidak cocok digunakan kelompok yang belum jadi. Gaya kepemimpinan ini lemah dan tidak akan menghasilkan apapun.
Ada enam tindakan yang dapat diambil oleh pemimpin untuk memperoleh semangat kerja dan kepuasan yang tinggi dari para bawahannya, diantaranya:
Memberitahukan kepada tiap pekerja bagaimana koduite atau keadaanya
Membicarakan kepada para bawahannya lebih dahulu tentang perubahan-perubahan yang akan terjadi
Menggunakan kemampuan setiap orang dengan sebaik-baiknya
Menurut cara penempatan pejabat dan melaksanakan aturang dengan adil
Memberikan dukungan bisa dalam bentuk pujian atau penghargaan.
Seorang pemimpin dalam pemerintahan merupakan salah satu ujung tombak dalam keberhasialan suatu organisasi pemerintahan daerah yang dipimpinnya. Pemimpin daerah mempunyai karakter gaya kempimpian yang berbeda beda, ada gaya kepimpinan yang otoriter, gaya kepemimpinan demokratis, dan kepemimpinan yang bebas.
Pemimpin suatu unsur penting dan sangat mempengaruhi kinerja, motivasi dan kepuasan bagi staf – pegawai, bawahan maupun masyarakat yang dipimpinnya. Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap factor-faktor pekerjaan penyesuaian diri dan hubungan social (individu diluar kerja).
Ada dua teori yang dapat menguatkan tentang kepuasan kerja pegawai, yaitu teori Pemuas dan faktor lingkungan. Teori pemuas meliputi prestasi, pengakuan atas hasil pekerjaan yang menarik, tanggung jawab dan perasaan maju dan berkembang. Sedangkan faktor lingkungan seperti supervisi hubungan dengan supervisor, hubungan antar pengawai, rasa aman dalam bekerja dan kondisi kerja dan status.