top of page

Jejak Anies Baswedan : Dari Cendekiawan, Akademisi ke Dunia Politik


Rakyat Jakarta banyak mengagumi saudara Anies Baswedan, yang memiliki jenjang akademis yang cemerlang serta jabatan rector termuda di Indonesia. Keterlibatannya dalam dunia politik ketika mencalonkan diri pada Konvensi Partai Demokrat untuk menjaring Calon Presiden dari PD, namun beliau kalah dalam konvensi itu, selanjutnya mantan aktivis HMI MPO tahun 90-an ini bergabung dalam kubu Jokowi-JK dan dipercaya sebagai Juru Bicara Kubu JOkowi-JK.


Tokoh intelektual muda ini nampaknya sudah sangat berhitung dengan dunia barunya yang mungkin saja akan menggerus otoritas intelektual-keilmuannya, dan masuk dalam rimba politik yang abu-abu. Sesungguhnya sososk Anies Baswedan, mengalir semangat kebaruan-pemikiran seperti almarhum Nurcholis Madjid. Bila Cak Nur menginspirasi gerakan kebaruan politik yang menghilangkan dikotomi Islam dan non Islam, maka Anies menterjemahkan kedalam berbagai implementasi gerakan yang pluralistic, tetapi tetap dalam kerangka menginspirasi bagi totalitas kebhinekaan yang ada.


Kiprah politik dimulai, telah dimulai ketika menjadi jubir kubu Jokowi-Jk pada Pilpres 2014 lalu. Anies berhasil dalam menjalankan misi politiknya sebagai jubir politik JOKOWI-JK. Gaya politik Anies maju pada Pilgub DKI sebagai “cara normal”. Bahkan para pendukung rasionalis berusaha mensejajarkan kebrutalan Anies dengan gaya Ahok yang ke Golkar. Harapannya, nanti kalau sudah di tetapkan sebagai pemenang DKI 1, maka Anies akan kembali menenun sobekan-sobekan kebangsaan menjadi tenunan yang indah lagi.


Kemenangan Anies di Pilkada DKI sebenarnya sebuah kemenangan besar bagi kebinekaan dan keberegaman masyarakat Jakarta yang selama ini mendambakan sosok pemimpin daerah yang mampu menyatukan dan mempersatukan seluruh komponen dan elemen masyarakat Jakarta. Apakah Anies bisa kembali menjadi merajut “nasionalis sejati” dari “nasionalis SARA” yang selama ini berkembang di Jakarta Jelang Pilgub DKI adalah sebuah misteri Ilahi yang hanya waktu yang bisa membuktikan, dan Tuhan yang tahu bagaimana daya dan usaha politik Anies.


Dalam konteks seorang Anies, track record Anies berada pada posisi sangat baik. Saat ini, Anies ada di titik paling tinggi dari sudut pandang sebagai tokoh nasionalis, pluralis, dan kebhinnekaan. Tetapi, secara politis posisi Anies untuk keluar dari cengkraman Gerindra – PKS adalah hampir mustahil.


Apapun jawabannya, Pilkada DKI 2017 telah menghadirkan sosok Anies Baswedan dan Sandi sebagai pemenang. Anies diharapkan menjadi negarawan yang dpat menyatukan kembali rakyat Jakarta dalam bingkai Keragaman dan kebhinekaan setelah terkoyak selama proses pilkada DKI.


Semoga!!!

 

Sulawesi Tenggara, Indonesia

  • Facebook
  • Twitter
  • LinkedIn

©2017 by Sultra Bersatu

bottom of page